ARA dan ARB dalam Saham

Seperti yang kita ketahui bahwa investasi saham memiliki tingkat fluktuasi yang cukup tinggi dan cenderung berubah - ubah. pada beberapa kondisi, pergerakan tersebut bahkan bisa begitu drastis. Nah disinilah fungsi auto rejection gaess!

Auto Rejection adalah batas penurunan atau kenaikan harga yang terlalu besar di BEI. Auto rejection adalah penolakan otomatis oleh sistem perdagangan Bursa Efek Indonesia ( BEI ) terhadap permintaan beli atau penawaran jual saham ( trading saham ) yang melampaui batas penurunan atau kenaikan harga sesua ketetapan BEI. 

Di BEI, teradpat dua jensi auto rejection, yaitu :

1. Auto rejection atas ( ARA ) dan

2. Auto rejection bawah ( ARB ).


oke kita bahas satu per satu,

Apa itu ARA?

ARA adalah kenaikan dalam satu hari perdagangan saham memiliki batas. batas kenaikan saham tersebut disebut Auto Rejection Atas ( ARA ) yang dinyatakan dalam presentase. berikut ketentuannya :

Tabel ARA


Jadi dalam satu hari, saham dengan kisaran harga >Rp200 s/d Rp5000 yang mengalami kenaikan akan dibatasi hingga >25%.


Apa itu ARB?

ARB adalah batas penurunan harga saham. Jadi bisa dikatakan bahwa ARB merupakan kebalikan dari ARA, tetapi keduanya sama - sama dinyatakan dengan presentase. Berikut ketentuannya :

Tabel ARB

Jadi dalam satu hari, saham dengan kisaran harga >Rp200 s/d Rp5000 yang mengalami penurunan hanya dibatasi hingga <7%.

Sebelumnya, ARB yang ditentukan BEI simetris dengan ARA, sebesar -20% s/d -35%. Namun semenjak pandemi covid-19 semua berubah. kita belum tahu apakah setelah pandemi usai ARB akan berubah kembali atau tidak. 

Tetap Semangat berinvestasiii !!






Komentar

Postingan populer dari blog ini

KIKEN YOCHI TRAINING ( KYT )

Praktek Yubisashi Kosho